Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perawatan Murai Batu Mabung Pertama

Hai sobat kali ini akan berbagi tips mengenai perawatan murai batu mabung pertama jitu dan ampuh

Tips dan cara merawat murai batu saat meranggas pertama - merawat murai batu saat meranggas pertama atau peluruhan bulu pada burung muda merupakan proses alami yang menandai peralihannya menuju kedewasaan. Untuk memastikan pergantian bulu yang sukses baik dari segi kualitas maupun kesehatan fisik, penting untuk mengikuti praktik perawatan yang tepat dan akurat.


Selama siklus meranggas, metabolisme burung menurun, sehingga sangat penting untuk menyediakan makanan sehari-hari yang kaya nutrisi untuk mengimbangi perubahan ini. 


Mabung pertama pada Murai Batu remaja biasanya terjadi antara usia 4 hingga 7 bulan, dimulai dari badan, diikuti oleh kepala, sayap, dan terakhir ekor.


Bagi Anda yang sedang mencari tips dan cara jitu merawat Murai Batu saat pertama kali meranggas, berikut informasi lengkapnya.


Cara Merawat Murai Batu Mabung Pertama Jitu

  • Sebaiknya tempatkan Murai Batu Anda di kandang khusus selama proses mabung agar burung tetap tenang dan fokus pada proses mabungnya. Selain itu, disarankan untuk menempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari suara burung lain dari spesies yang sama.

  • Untuk lebih membantu ketenangan burung, disarankan untuk menutup kandang setiap hari dan menyediakan musik lembut atau nyanyian burung bervolume rendah lainnya.

  • Memandikan burung sebaiknya jangan dilakukn terlebih dahulu kecuali kalau sudah hampir selesai mabung dan sedang dorong ekor dan paparan sinar matahari sebaiknya dibatasi sekitar 10 menit saja.

  • Asupan makanan burung pada masa ini perlu ditambah dengan makanan tambahan seperti jangkrik, kroto, dan ulat bambu untuk memudahkan proses molting.

  • Suplementasi vitamin sangat penting, dan dapat diberikan dengan menambahkan vitamin ke dalam air minum burung dua kali sehari.

  • Terakhir, sangat penting untuk menjaga kebersihan kandang dengan membersihkannya setiap hari untuk mencegah penumpukan kotoran.

Perubahan Yang Terjadi Saat Murai Batu Mabung


Pada masa mabung, burung murai robin dapat mengalami perubahan perilaku setelah bulunya mulai rontok. Jika burung tersebut sering berkicau sebelum molting, ia mungkin menjadi lebih pendiam dan pendiam setelah molting, atau sebaliknya.


Masa molting ini merupakan waktu yang tepat untuk mengembalikan ingatan dan pemulihan burung, menjadikannya waktu yang sangat dinantikan bagi para pecinta burung untuk memberikan perawatan khusus bagi burungnya. Perawatan ini akan memberikan kontribusi untuk mencapai hasil yang lebih baik yang dapat diamati setelah proses molting selesai


Aspek Lain Dalam Murai Batu Mabung

1. Krodong Sangkar

Di habitat aslinya, murai batu cenderung bersembunyi selama proses molting (mabung) untuk menghindari predator. Sebagai hewan peliharaan, perilaku alami mereka tetap sama. Menutupi kandang dan menempatkannya di lokasi yang nyaman dapat sangat membantu proses mabung murai batu


2. Jaga Jarak Dari Murai Lain


Murai batu senang berkelahi dengan burung murai lain, dan mendekatkan murai batu yang sedang berganti bulu dengan murai batu lainnya hanya akan memprovokasi dan menyebabkan stres. Selain itu, burung tersebut dalam keadaan lemah selama proses mabung, dan sebagian besar energinya dicurahkan untuk ganti bulu.


3. Asupan Proten 


Protein adalah komponen penting dalam pembentukan bulu. Pemberian makanan berprotein tinggi selama molting dapat membantu kelancaran proses dan memaksimalkan pertumbuhan bulu ekor. 


Makanan yang kaya protein antara lain jangkrik, larva semut, ulat bulu, dan belalang . Dalam hal sulitnya menemukan jenis pakan tersebut, dapat digunakan alternatif pakan berprotein tinggi, yang sumber proteinnya berasal dari sumber protein serangga


4. Mandikan Murai Batu Saat Sudah Dorong Ekor


Memandikan burung dapat meningkatkan pertumbuhan bulu baru dengan menjaga kebersihan bulu dan mencegah kutu. Selain itu, membersihkan kandang burung secara rutin sangatlah penting.


5. Masteran Murai Batu


Pemasteran murai batu dianggap lebih efektif dilakukan saat murai batu sedang mengalami masa mabung. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa saat sedang mabung, murai batu cenderung lebih banyak beristirahat dan lebih responsif terhadap suara-suara di sekitarnya.